sejarah Berdirinya

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Salam Silaturrahim Untuk Kita Semua…

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt., yang telah memberikan kita begitu banyak kenikmatan. Sehingga kita masih bisa terus berproses dalam menyongsong hari hari yang akan datang.

Begitupula shalawat serta salam, kita haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad saw., Nabi yang pada akhir hayatnya, senantiasa memikirkan eksistensi ummatnya di dunia. Olehnya itu, sebagai bentuk kecintaan kita kepada Nabi Muhammad, mari bersama sama menjunjung tinggi nilai kemaslahatan dan menebarkan Islam Rahmatan Lil Aalamiin dimanapun kita berada. 

Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis Gunung Lerang merupakan salah satu Pondok Pesantren yang terletak di Kecamatan Cina Kab. Bone. Kehadirannya memberikan angin segar bagi Pendidikan di daerah kecamatan Cina Kab. Bone, sebab ia hadir dengan konsep Agrobisnis yang berbeda dibandingkan pesantren yang lain. Pesantren Nahdliyin dibawah naungan Yayasan Nahdliyin La Temmasonge merupakan Lembaga Pendidikan yang di dirikan oleh Andi Tansi, S.Pd.I., M.Pd.I yang merupakan dosen IAIN Bone dan merupakan jebolan magister Pendidikan Islam UIN Alauddin Makassar. Tapak tilas Andi Tansi sebagai aktivis yang aktif di organisasi keislaman Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan menjadi ketua umum PKC.PMII Sulselbar tahun 2010-2012, selain itu ia pernah menjabat sebagai bendahara umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) di Jakarta tahun 2011-2013. Berbekal sebagai aktivis dan kesadaran terhadap pentingnya membangun Pendidikan dari desa sehingga ia mendirikan Yayasan Pondok Pesantren.
Awal berdirinya Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis Gunung Lerang yaitu dengan berbekal membeli tanah seluas ± 500 m2 yang terletak di Dusun Pattiro Data Desa Abbumpungeng Kecamatan Cina tahun 2019 yang hanya dijadikan sebagai lahan perkebunan dan tempat refreshing di hari sabtu dan minggu saat jeda mengajar di kampus IAIN Bone. Melihat keadaan masyarakat khususnya di Desa Abbumpungeng dusun Pattiro Data Sebagian besar adalah pendatang. Strategis Dusun Pattiro Data yang berada dipegunungan dan jauh dari perkotaan sehingga mayoritas masyarakat berpenghasilan dari hasil bumi (kebun). Dilihat dari letak strategis dan kebiasaan masyarakat, sehingga masyarakat terbelakang dari akses Pendidikan dan pengajian Al-Qura’an khususnya bagi anak-anak. Melihat keterbelakangan anak-anak sehingga Andi Tansi berinisiatif untuk memberikan pemberajaran Qur’an untuk anak-anak yang ada didaerah tersebut dengan membangun rumah panggung berukuran 4×7. Untuk memberikan legalitas pembelajaran sehingga membentuk Taman Pendidikan Qur’an (TPQ). Demikian juga di dusun Pationgi didirikan TPQ dan rumah penduduklah yang dijadikan sebagai temapt belajar Al-Qur’an.
Setelah beberapa bulan Taman Pendidikan Qur’an berjalan ketua Yayasan Andi Tansi Khawatir dan tidak puas ketika anak-anak tidak mampu sekolah di Pondok Pesantren setelah selesai di TPQ karena akses pesanrten yang jauh sehingga Andi Tansi mengajak sahabat Muh. Akbar (Alumnu Pesantren As’adiyah Sengkang), Muh. Sabri, Fadli Mangenre, Syamsul Bahri dan Muh.Yakub (alumni pesantren Biru Bone), Serta Uztas Lukman (Alumni Pesantren Al Ikhlas Ujung Bone) untuk berdiskusi merumuskan pondok pesantren. Selain itu Andi Tansi mengajak orang tua, guru dan kiyai selama kuliah di IAIN Bone diantaranya AG.KH. Prof. Dr.H. Muh Amir HM, Abd. Hafid, M.SI, Dr. Nur Syirwan, M.Pd, Dr. Rahmatun Nair, M.Ag, Drs. Andi Sulaeman Rafi, Ismail Keri, S.AG, M.H dan KM.H. Salahuddin, S.Ag, MM. Yang juga sekaligus diminta untuk menjadi pembina yayasan dan melakukan pengajian kitab kuning pada malam hari di pondok pesantren.
Pada tahun 2022 Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis Gunung Lerang terdaftar di Kementerian Agama. Di tahun yang sama Pendidikan formal Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki izin operasional dan menerima siswa baru. Adapun jumlah santri di masing-masing tingkatan yaitu 18 santri MI, 39 santri MTs dan 28 orang santri jenjang SMK sementara antusias anak anak yang ngaji di TPQ mencapai 280 orang. Sehingga membuat pondok pesantren ini dikenal dengan mengambil konsep berbasis Agrobisnis, dan semua santri di gratiskan namun diajak dalam beternak, berkebun dan perikanan dalam membiayai kehidupan pondok.
Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis Gunung Lerang saat ini dibina oleh 42 tenaga pengajar Ustadz dan Ustadzah, 7 Kiyai yang aktif dalam memberikan pengajian kitab Kuning, 7 tenaga professional pengembangan bisnis peternakan, UMKM hingga mendirikan rumah harta dan usaha (BMT) dalam membantu pembiayaan Pondok Pesantren.