Pondok Pesantren Nahdliyin Agrobisnis Nahdliyin Gunung Lerang
Di balik gemerlapnya cahaya kota, di lereng Gunung Lerang, tepatnya di Desa Abumpungeng, Kecamatan Cina, Bone, Sulawesi Selatan, terdapat sebuah pesantren yang tidak hanya memperdalam ilmu agama Islam, tetapi juga mengasah jiwa bisnis para santrinya. Pesantren ini, yang dikenal sebagai Pondok Pesantren Nahdliyin, telah menorehkan jejak dalam memberdayakan lahan, ternak sapi, hingga menghasilkan olahan dari kebun yang siap dijual.
Sejak dibuka pada tahun 2022, pesantren ini telah menjadi rumah bagi lebih dari 200 santri. Pesantren yang berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Bone ini kembali membuka pendaftaran pada tahun ajaran 2023-2024 dengan kuota 175 santri. Namun, antusiasme masyarakat setempat jauh melampaui ekspektasi, sehingga banyak santri yang tidak dapat diakomodir karena lahan pesantren masih dalam tahap pengembangan.
Ketua Yayasan Pondok Pesantren Nahdliyin, Andi Tansi, mengungkapkan bahwa pesantren ini telah membekali santrinya dengan keterampilan bercocok tanam dan beternak sapi. Bahkan, yayasan ini berhasil memasarkan hasil kebun mereka, seperti cabe rawit yang dikemas secara profesional. Keuntungan yang diperoleh dari hasil olahan ini lebih besar dibandingkan dengan menjual cabe mentah per kilogram. Hasilnya, menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan bagi yayasan, yang pada akhirnya akan berdampak positif bagi kesejahteraan pesantren secara keseluruhan.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren, Prof. KH. Muh. Amir, menegaskan bahwa kehadiran pesantren ini memberikan kesempatan bagi masyarakat miskin untuk mengakses pendidikan agama secara lebih terjangkau. Beliau menyoroti bahwa biaya pendidikan di pesantren modern seringkali menjadi kendala bagi sebagian masyarakat, dan itulah sebabnya Pondok Pesantren Nahdliyin hadir untuk memberikan kesempatan belajar dan beramal kepada semua orang. Dengan semangat bersama, pesantren ini berupaya untuk memakmurkan lingkungannya dan meningkatkan kemandirian ekonomi santri serta masyarakat sekitar.
Pesantren Nahdliyin Gunung Lerang tidak hanya menjadi tempat memperdalam agama, tetapi juga menjadi wadah untuk menumbuhkan semangat kemandirian dan kewirausahaan di kalangan santri. Dengan pemberdayaan ekonomi seperti ini, pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan spiritual, tetapi juga pusat pengembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.